Seseorang yang terukir senyuman manis di wajahnya di hadapanmu
Sesungguhnya saat ia bersendirian hatinya terukir dengan kedukaan dan kesedihan
Seseorang yang hilai tawanya menceriakan dan menghiburkan di hadapanmu
Sesungguhnya saat ia bersendirian ia menangis keseorangan memuntahkan segala penderitaan yang menyiksakan
Seseorang yang lidahnya petah berbicara meriuhkan keadaan di hadapanmu
Sesungguhnya saat ia bersendirian lidahnya sepi membisu membungkam kesepian
Seseorang yang sentiasa memberi kata-kata semangat di hadapanmu
Sesungguhnya saat ia bersendirian dia juga mencari punca menyuntik semangat dan keyakinan
Seseorang yang kelihatan begitu gigih dan sabar di hadapanmu
Sesungguhnya saat ia bersendirian ia acap kali terjelepok jatuh tersembam ke bumi dalam mengumpul kekuatan
Seseorang yang meringankan tangan membelanjakan wang sakunya di hadapanmu
Sesungguhnya saat ia bersendirian dia akan mengikat perut menyimpan perbelanjaan diri untuk kehidupan
Seseorang yang begitu rasional dalam berdepan sebarang keadaan di hadapanmu
Sesungguhnya saat ia bersendirian adakalanya emosi mengatasinya di dalam membuat sebarang keputusan
Seseorang yang memberikan segala kudrat tenaga untuk memudahkan urusan harianmu
Sesungguhnya saat ia bersendirian sering kali jasadnya mengeluh dan mengadu kesakitan
Demikianlah kitaWalau sehebat mana di hadapan manusiaSaat kita bersendirianKita juga perlukan sokonganSaat kita memberi harapanHakikatnya kita juga inginkan doronganSaat kita keseoranganKita juga inginkan kekuatanKerana kita hanyalah manusia biasaPunya kekurangan dan kelemahanWalau sehebat mana kitaKita perlukan Tuhan!
From:
Daniena HakimiSent: Friday, November 30, 2012 2:28 PM
Subject: [Mahligai] Walau Sehebat Mana Kita
0 comments:
Post a Comment